KEAJAIBAN
Semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka
(Lukas 2:18)

Elmer Kline, seorang manajer perusahaan pembuat roti pada tahun 1921, diberi tugas untuk memberi nama produk roti tawar baru yang diproduksi perusahaan tersebut. Ketika sedang memikirkan suatu nama yang dapat “menarik perhatian”, ia menemukan jawabannya di tempat yang tidak terduga-duga.
Ketika mengunjungi lapangan Indianapolis Motor Speedway, ia berhenti untuk melihat Festival Balon Internasional.

Ia kemudian menggambarkan pemandangan balon-balon udara yang indah, yang melintasi langit Indiana sebagai sesuatu “yang mengagumkan dan mengherankan”.
Sebuah pemikiran muncul di benaknya, dan ia menyebut produk barunya Wonder Bread (Roti Ajaib).
Sampai hari ini, kemasan roti Wonder Bread dihiasi oleh gambar balon yang berwarna-warni.

Akan tetapi, keajaiban (wonder) adalah kata yang mengandung makna yang lebih penting daripada sekadar selembar roti atau balon udara. Sebuah kamus mendefinisikan keajaiban sebagai “penyebab keheranan atau kekaguman”. Inilah kata yang menggambarkan pengalaman semua orang yang berada di sekitar peristiwa kedatangan Yesus ke dunia — para malaikat, Maria, Yusuf, para gembala, dan semua orang yang mendengarkan cerita mereka.
Lukas mengatakan bahwa mereka “heran” (2:18).
Bagi mereka semua, berusaha memahami kelahiran Kristus adalah sebuah latihan untuk menghadapi keajaiban.
Semoga pada saat merayakan Natal, kita semua dipenuhi oleh perasaan kagum terhadap keajaiban kasih dan kedatangan-Nya! – WE

HIDUP ANDA AKAN PENUH DENGAN KEAJAIBAN
APABILA ANDA MENGENAL KRISTUS SANG NATAL